Nama :
Fadhil Rafii Rabbani
NPM : 52415341
Kelas : 2IA13
Disini saya akan menjelaskan tentang
TV Digital dan TV analog.
Penjelasan ini saya ambil dari
internet dan pengetahuan saya sendiri, jika ada yang kurang benar atau tidak
pas dalam penulisannya. SORRY! Hehe
2.1.A Sejarah TV Digital dan Analog
Sejarah televisi dimulai dari
pemikiran orang-orang yang ingin mendapatkan suatu hiburan secara tidak
langsung. Seiring berjalannya waktu televise dapat dibuat dengan membuat
struktur tv, komponen dan programnya. Pada awal tahun 1876 para penemu membuat
televisi dimulai dengan warna latar tv hitam putih sampai berwarna dan bentuk
dari cembung sampai menjadi tipis dengan kemampuan UltraHD. Televisi mempunyai
2 jenis yaitu televise digital dan analog.
Pada tahun 1988, Masyarakat menyadari bahwa televise digital mempunyai kendala
yang tidak dapat ditembus, untuk terus meningkatkan mutu gambar siaran televise
jika tetap menggunakan standar analog. Pesawat televise analog pada prinsipnya
tidak dapat menangkap siarang digital Karena analog tergantung dari frekuensi
dan orang orang lebih mau menggunakan pemancar digital.
TV Digital adalah televisi yang menggunakan modulasi digital dan system
kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televise. TV
digital bukan berarti pesawat televisinya yang digital, tapi lebih jelasnya
kepada sinyal yang dikirimkan oleh siaran digital(digital broadcasting). TV
digital memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama dan TV
digital memiliki HDTV yang memiliki jumlah pixel 5 kali lipat daripada PAL yang
digunakan di tv analog.
TV Analog adalah televisi yang mengkodekan informasi gambar dengan
memvariasikan voltase atau frekuensi dari sinyal. Seluruh system sebelum
televise digital dapat dimasukan ke tv analog. Sistem yang digunakan pada
televise analog adalah NTSC, PAL dan SECAM.
2.1.B Penerimaan Sinyal antara
Televisi Digital dan Analog
Yang
dimaksudkan penerimaan sinyal antara televisi digital dan analog yaitu adalah
Perbedaan antara keduanya. Perbedaan paling simplenya yaitu pada system
transmisi pancaranya. Kalo analog dengan cara memodulasikannya langsung pada
frekuensi carrier, sedangkan digital data gambar atau suara dimodulasikan dalam
mode digital baru dipancarkan.TV analog sinyalnya sangat lemah maka gambar yang
diterima akan memperbanyak ‘semut(burem)’ tetapi jika terjadi pada TV digital
yang keluar itu bukan ‘semut(burem)’ melainkan seperti gambar yang lengket
contohnya terjadi ketika menonton VCD yang rusak.
Secara singkatnya :
TV analog dapat menerima sinyal
analog saja, sedangkan TV digital dapat menerima keduanya yaitu sinyal digital
maupun analog.
TV analog rentan terhadap kebisingan
dan ditorsi sedangkan TV digital tidak rentan terhadap keduanya.
TV analog dibuat dengan menampilkan
CRT, TV digital dibuat dengan menggunakan panel layer datar.
TV digital dapat di HDTVkan tapi TV
analog cukup bisa di SD.
TV analog batas sampai 30inci, TV
digital diatas 50inci yang sudah umumnya.
2.1.C Produksi Penggunaan TV Analog
dan Digital
Disini saya kurang mengerti dengan Produksi Penggunaan
Pertelevisian tapi hanya sebatas yang saya ketaui, Televisi pada saat ini telah
menjadi alat yang penting untuk hiburan maupun untuk mendapatkan informasi.
Baik televise digital maupun analog dalam penyiarannya memiliki kesamaan yaitu
memiliki dampak psikologis terhadap penontonya. Frekuensi yang sangat tinggi
dan kualitas televisi yang sangat rendah akan berdampak buruk pada orang-orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar