Nama :
Fadhil Rafii Rabbani
NPM : 52415341
Kelas : 2IA13
2.2.A Produksi Film Digital
Produksi film adalah proses pembuatan film mulai dari ide, cerita atau komisi
awal, melalui penulisan naskah, perekaman, penyuntingan, pengarahan dan
pemutaran produk akhir di hadapan penonton yang akan menghasilkan sebuah
program. Pembuatan film terjadi di seluruh dunia dalam berbagai kontek,
ekonomi, social, politik dan menggunakan berbagai teknologi dan teknik sinema.
Pembuatan film melibatkan sejumlah besar orang dan memakan waktu mulai dari
beberapa bulan hingga tahun untuk menyelesaikan sebuah fim.
Dalam 20 atau lebih tahun terakhir, teknologi digital,
teknik dan estetika visual memiliki pengaruh yang besar pada semua tahap
pembuatan film dan proses distribusi.Digital cinema adalah di atas semua
konsep, sebuah sistem yang lengkap, meliputi seluruh rantai produksi film dari
akuisisi dengan kamera digital untuk pasca-produksi untuk distribusi ke
pameran, semua dengan bit dan byte bukan 35mm gulungan.
Sampai saat ini, proses pembuatan film yang sebenarnya dari
sebuah produksi film telah dilakukan menggunakantradisional 35mm atau 70mm film
kamera menggunakan tabung-tabung seluloid. Gambar kualitas yang dihasilkan oleh
kamera digital dirasakan secara signifikan lebih rendah dari film, sementara
rekaman film semakin diberikan ke dalam komputer untuk pascaproduksimanipulasi,
proses produksi itu sendiri tetap berbasis seluloid.
Digital film dimulai, dalam teori, pada akhir tahun 1980an,
ketika Sony datang dengan pemasaran konsep ‘sinematografi elektronik’.
Inisiatif ini gagal lepas landasdengan profesional dan publik sama, dan hanya
pada akhir tahun 1990-an, dengan pengenalan perekam HDCAM dan penggantian nama
dari proses digital ke sinematografi, yang membuat film menggunakan kamera
digital dan peralatan terkait akhirnya mulai.
2.2.B Keunggulan dan Keindahan Film Digital
Lebih Komprehensif
Perbedaan paling utama dan mendasar adalah kemampuan media
digital dalam melaporkan peristiwa dengan lebih komprehensif pada
pembaca/audiens. Sebuah berita di era digital tak hanya terdiri dari teks dan
foto, tapi juga tautan ke semua peristiwa sebelumnya yang mengawali momen
termutakhir dari berita bersangkutan.
Lebih Otentik
Berita digital juga berpotensi lebih otentik, karena bisa
menampilkan realitas secara lebih utuh. Bisa ada video di halaman yang sama
dengan teks dan foto, sesuatu yang jelas menambah kredibilitas dan akurasi dari
informasi yang dimuat di sana.
Big Data
Media digital yang belum banyak digali adalah kemampuannya
menampilkan big data atau data besar. Semua angka-angka hasil survei kesehatan,
survei demografi, sensus, angka-angka hasil pemantauan bertahun-tahun, kini
sudah banyak tersedia sebagai data digital terbuka (open data) dan dengan mudah
dapat diakses di internet.
2.2.C Distribusi dan Pertunjukan Film Digital
Selama 2012 tercatat 46 film Indonesia beredar di bioskop dengan 7.952.203 penonton. Tahun 2008 infrastruktur distribusi relatif sama dengan saat ini.
Penyebab turunnya jumlah penonton pada 1990 dibanding 2012 sudah jelas, karena
sebagian besar bioskop “tradisional” dengan satu layar yang tersebar di berbagai
nusantara gulung tikar.
Hampir semua sinepleks milik jaringan 21/XXI, yang ditopang jaringan importir milik
sendiri, serta berada di malmal seputar Jabodetabek dan kotakota besar.
Jadi sebagian besar penduduk
Indonesia telah kehilangan akses menonton film di
bioskop.
Saat ini ada 152 sinepleks dengan 672 layar, yang berarti bertambah banyak dibanding
setahun lalu (139 sinepleks dengan 619 layar).
Meskipun begitu, masa tayang film Indonesia justru menjadi semakin singkat, dari rata-rata delapan minggu tahun lalu menjadi
rata-rata enam minggu. Hal itu disebabkan film impor yang beredar semakin banyak,
bukan hanya jumlah judulnya tetapi juga banyaknya layar menayangkan.
Film-film besar Hollywood
kini diimpor PT Omega Film yang masih berkaitan dengan
importir lama milik jaringan 21/XXI yang dilarang beroperasi oleh menteri Keuangan
tahun lalu (PT Camila Internusa dan PT Satrya Perkasa Esthetika)
bisa diputar serentak di lebih dari 150 atau bahkan hampir 200 layar.
Referensi :